Palu – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) bersama Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Palu melakukan kegiatan assessment psikososial. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kesehatan mental anak binaan, membantu mereka menghadapi tantangan emosional dan sosial yang dihadapi selama masa pembinaan.
Bertempat di ruang pendidikan LPKA Palu pada Senin (16/12/24), kegiatan ini memberikan bimbingan psikologis dan sosial kepada anak binaan. Petugas Perawat LPKA Palu, Ummi Ayu Soraya, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk Membantu anak memahami emosi dan perilaku sosial mereka, Memberikan keterampilan interpersonal yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, dan Membangun mental yang lebih sehat dan tangguh dalam menghadapi tantangan.
“Dengan adanya assessment ini, nantinya kita dapat lebih memahami emosi dan perilaku sosialnya sehingga bisa memudahkan dalam melakukan pembinaan terhadap anak,” jelas Ummi.
Pendekatan individual digunakan agar anak merasa lebih nyaman dan terbuka. Salah satu mahasiswa, Husnul, menjelaskan bahwa metode yang digunakan melibatkan aktivitas yang menyenangkan seperti Bermain dan bernyanyi bersama anak binaan serta saling bercerita untuk berbagi pengalaman dan melepaskan stres.
“Kami berupaya membangun suasana yang menyenangkan agar anak bisa mengekspresikan dirinya dengan lebih bebas,” ungkap Husnul.
Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan mental dan sosial di LPKA Palu. Tujuannya adalah memastikan anak binaan siap menghadapi kehidupan di masa depan.
“Dengan kegiatan seperti ini, anak binaan diharapkan dapat beradaptasi dengan positif di masyarakat serta menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Kafi.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar. Beliau menekankan pentingnya pendekatan khusus terhadap anak binaan.
“Penanganan anak berbeda dengan orang dewasa. Perhatian terhadap kesehatan mental dan psikososial mereka sangat penting karena anak binaan masih dalam masa pencarian jati diri,” jelas Hermansyah.
LPKA Palu berkomitmen memberikan layanan pembinaan inovatif yang mencakup aspek mental, sosial, dan pendidikan formal. Kegiatan seperti assessment psikososial ini membuktikan upaya nyata dalam menciptakan generasi muda yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat./Red